
SMP Muhammadiyah 1 Gresik atau lebih dikenal dengan spemutu selalu memberikan pengalaman terbaik bagi para siswanya. Sekolah yang juga dikenal sebagai sekolah teknopreneurship yang berakhlakul karimah ini tiada hentinya menciptakan pembelajaran yang dapat mengasah siswa untuk menjadi kreatif.
Melalui mata pelajaran yang satu-satunya dimiliki sekolah jenjang SMP di Kabupaten Gresik, yakni mata pelajaran entrepreneurship, para siswa dilatih untuk dapat berempati dengan lingkungannya serta mampu mengasah kreativitasnya.
Mata pelajaran entrepreneurship ini tiap semester akan mengangkat satu tema baru, sehingga mampu memacu kreativitas siswa dalam menemukan ide-ide yang menarik. Selain itu, tiap minggu akan ada arahan dari guru entrepreneurship melalui lembar kegiatan (lk) agar pembelajaran tetap berjalan sesuai dengan kurikulum entrepreneurship yang telah disusun.
Pada tahun pelajaran 2021-2022 semester ganjil, mata pelajaran entrepreneurship untuk kelas 9 mengangkat tema “Natural Healthy Food and Beverage”. Pada pembelajaran awal tema tersebut, siswa diharapkan mampu menanam tanaman yang cepat untuk dipanen, seperti tomat, kangkung, bayam, dll.
Salah satu siswa yang mampu mengaplikasikan tema tersebut dengan kreativitasnya adalah Rhea Kisi Neysa Kalma dari kelas 9B. Perempuan yang akrab dipanggil Rhea ini mampu mengaplikasikan materi dan video pembelajaran mata pelajaran entrepreneurship ini dengan baik.
Rhea berpendapat bahwa pembelajaran entrepreneurship kali ini mengangkat tema yang bagus dan sangat bermanfaat sekali selain itu juga mendapat ilmu dari materi dan video pembelajaran yang didapatkan dari guru entrepreneurship.
“Menurut saya tema yang diangkat sangat bagus dan sangat bermanfaat sekali bagi kesehatan karena berhubungan dengan sayur dan buah. Selain itu materi dan video pembelajaran mudah dipahami dan mudah untuk dipraktikkan di rumah.” Ucap perempuan yang bercita-cita menjadi pelukis ternama.
Dari tema yang diangkat tersebut bukan hanya berdampak positif bagi siswa, namun juga berimbas pada orang tuanya. Seperti yang diungkapkan Rhea bahwa saat membeli benih tanaman, ternyata benih yang diperoleh banyak sehingga ditanam juga oleh mamanya dan menjadi hobi baru mamanya.
“Waktu beli benih, belinya 4 macam benih. 1 bungkus dapat banyak benih, sehingga ditanam semua dan menjadi hobi mama.” Ungkapnya.
Menurut Nurul Faridah, mama Rhea, “Pembelajaran pada tema tersebut sangat bermanfaat sekali, selain tugas yang dikerjakan siswa, pembelajaran ini juga sangat bermanfaat untuk sarana belajar menanam.” Ucapnya.
Mama Rhea juga mengatakan bahwa mengatur waktu merupakan salah satu kunci agar anak aktif dan kreatif.
“Melatih anak agar kreatif dan aktif salah satunya kuncinya yakni mengatur waktu. Kapan saatnya belajar dan kapan saatnya bermain. Selain itu selalu mendorong anak agar beraktifitas yang positif.” Tutur Nurul Faridah.
Pendapat koordinator entrepreneurship, Tri Wahyuningsih, S.Pd., pembelajaran entrepreneurship tema kali ini sudah berjalan sesuai dengan kurikulum yang sudah disusun. Para siswa sudah mampu menyusun perencanaan produk yang akan dibuat dan mampu memanfaatkan barang bekas yang ada disekitarnya.
“Siswa sudah melaksanakan kegiatan di awal dengan baik. Sejak awal mereka sudah mencari informasi tanaman apa yang akan ditanam dan merencanakan produk yang akan dibuat. Selain itu, mereka juga sudah memanfaatkan benda disekitar tanpa membeli, misal wadah bekas sebagai pengganti pot untuk menanam. Materi pemanfaatan barang bekas tersebut adalah materi yang sudah didapatkan di kelas sebelumnya.” Ungkap Tri.
Tri Wahyuningsih, S.Pd. juga mengungkapkan bahwa goal dari tema Natural Healthy Food and beverage ini adalah selain siswa dapat menciptakan produk makanan dan minuman sehat dari bahan alami dan halal, diharapkan pula meningkatnya kemampuan berpikir kritis dan dapat menyelesaikan masalah, kreatif, serta mampu berkomunikasi dengan baik. Beny Syah